www.cahayaberita.id – Pertemuan penting antara panitia Kongres Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) 2025 dengan Menteri Hukum Republik Indonesia baru-baru ini menandai langkah signifikan dalam persiapan kongres tersebut. Audiensi ini bertujuan untuk mendiskusikan berbagai isu strategis terkait dengan konsolidasi PWI menjelang acara yang dijadwalkan berlangsung pada 30 Agustus 2025 di Jakarta.
Sebelum menemui Menteri Hukum, panitia juga bertemu dengan Kepala Pusat Penerangan TNI di Mabes TNI Cilangkap. Pertemuan ini menjadi kesempatan untuk menyampaikan misi dan visi kongres yang penuh harapan untuk menyatukan semua elemen PWI.
Kehadiran Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas, dan Kapuspen TNI menunjukkan dukungan pemerintah terhadap keberlanjutan organisasi wartawan ini. Mereka berkomitmen untuk mendukung dan hadir dalam kongres yang dianggap krusial untuk masa depan PWI.
Pentingnya Konsolidasi dalam Organisasi Wartawan Indonesia
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Hukum menyatakan harapan pemerintah akan proses konsolidasi PWI. Menurutnya, keberadaan PWI sebagai mitra strategis bagi pemerintah dalam menyampaikan program-program penting kepada publik tidak bisa dianggap sepele.
Ia menekankan bahwa PWI harus solid dan bersatu, agar bisa berfungsi optimal sebagai pilar demokrasi. “Pemerintah berharap agar PWI ini bersatu karena sebagai wadah sosialisasi program pemerintah,” ujarnya dengan nada penuh harapan.
Proses rekonsiliasi yang tengah dijalani oleh PWI juga mendapat sambutan positif dari Menteri Hukum. Ia berharap, pertemuan ini dapat menjadi titik balik bagi PWI untuk bergerak maju dengan lebih kuat dan kompak.
Pengharapan dari Ketua dan Anggota Panitia Kongres
Ketua Steering Committee, Zulkifli Gani Ottoh, menyambut gembira kesediaan Menteri untuk menerima panitia. Ia percaya, kongres ini bukan sekadar mengganti kepemimpinan, tetapi juga menjadi penanda babak baru bagi PWI yang lebih utuh dan bermartabat.
Tema “Bangkit dan Bersatu” yang diusung kongres mencerminkan semangat persatuan di antara anggota PWI. Ini diharapkan dapat memotivasi seluruh elemen untuk melupakan perbedaan dan melangkah maju bersama.
Marthen Selamet Susanto, Ketua Organizing Committee (OC), menekankan pentingnya kunjungan ini dalam membangun legitimasi bersama. Menurutnya, keterbukaan dan demokratisasi dalam proses kongres sangatlah krusial agar semua suara terdengar.
Sikap Positif Menuju Rekonsiliasi dan Kebersamaan
Wakil Ketua OC, Raja Parlindungan Pane, menggambarkan semangat kekeluargaan yang terjalin di antara panitia. Hal ini diharapkan akan menuntun ke arah penyelesaian konflik yang pernah terjadi di PWI.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh Totok Suryanto, Anggota Dewan Pers, yang berharap lebih banyak tokoh besar, termasuk kepala negara, akan hadir di kongres. “Kami ingin momen ini menjadi sesuatu yang bersejarah,” tambahnya.
Pertemuan yang diselenggarakan dengan semangat kolaborasi ini menunjukkan tekad kuat untuk mencapai kesepakatan dan persatuan di PWI. Hal ini menjadi sinyal positif bagi seluruh anggota PWI dan masyarakat luas.
Komitmen untuk Membangun Komunikasi yang Lebih Baik
Kunjungan ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi simbol komitmen panitia untuk membangun dialog yang produktif dengan berbagai elemen negara. Berbagai pengurus dan panitia hadir untuk mengutarakan harapan dan rencana kongres dengan jelas.
Dalam dialog tersebut, perwakilan dari PWI juga menyampaikan undangan secara resmi kepada pihak TNI dan pemerintah. Diharapkan kolaborasi ini mampu mendorong jalannya kongres dalam suasana yang konstruktif.
Pertemuan yang melibatkan semua pihak ini menunjukkan bahwa PWI ingin bergerak ke arah yang lebih baik. Semangat untuk menciptakan keutuhan yang lebih kuat dalam tubuh organisasi wartawan ini sangat terasa dalam setiap pernyataan yang diungkapkan.