www.cahayaberita.id – Pembangunan pariwisata berbasis masyarakat di kota Balikpapan menandai komitmen nyata untuk memajukan sektor ekowisata dalam dua tahun mendatang. Jambore Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) 2025 menjadi salah satu momen penting dalam perjalanan ini, dengan harapan dapat memperkuat kerjasama antara pelaku wisata, komunitas, dan pemerintah setempat.
Acara ini diadakan di Wisata Meranti, KM 15 Karang Joang, yang dihadiri oleh berbagai stakeholder pariwisata. Kehadiran ratusan peserta mencerminkan semangat kolaborasi dalam mendukung pengembangan pariwisata yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Dari berbagai latar belakang, peserta memanfaatkan momen ini untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan. Hal ini merupakan langkah awal menuju penguatan ekowisata di kota yang kaya akan keindahan alam tersebut.
Peran Jambore Pokdarwis dalam Membangun Ekowisata Berkelanjutan
Jambore ini tidak hanya menjadi ajang pertemuan, tetapi juga platform untuk berbagai pelaku wisata untuk menunjukkan potensi yang dimiliki. Banyaknya stand yang dibuka memberikan kesempatan bagi pelaku UMKM untuk mempromosikan produk lokal mereka.
Melalui kegiatan ini, pemerintah lokal menunjukkan dukungannya terhadap perkembangan komunitas wisata. Dukungan tersebut sangat penting dalam upaya menciptakan ekosistem pariwisata yang saling menguntungkan bagi semua pihak.
Pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam pengembangan wisata di Bali juga menjadi sorotan. Dengan perhatian yang lebih besar terhadap ekosistem lokal, diharapkan janji-janji pembangunan pariwisata mampu terwujud secara nyata.
Fauzi Adi Firmansyah dan Dukungan Terhadap Ekowisata
Fauzi Adi Firmansyah, sebagai Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, berkomitmen untuk mendukung pengembangan pariwisata di daerahnya. Pernyataan ini disampaikan dalam sambutannya di acara Jambore Pokdarwis 2025, menunjukkan bahwa pemerintah serius dalam menjalankan visi ini.
Fauzi menekankan pentingnya perhatian terhadap lingkungan dalam setiap langkah pembangunan pariwisata. Upaya untuk melestarikan alam harus selalu sejalan dengan pengembangan ekonomi daerah, terutama yang berkaitan dengan pariwisata.
Komitmen ini mengarah pada penciptaan pekerjaan baru dan peningkatan pendapatan masyarakat lokal. Dengan demikian, pariwisata tidak hanya memberi manfaat ekonomi, tetapi juga membantu melestarikan warisan budaya dan keindahan alam.
Dampak Positif dari Penguatan Ekowisata di Balikpapan
Keberadaan ekowisata di Balikpapan dapat mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang tidak terbarukan. Pendekatan berkelanjutan ini diharapkan dapat memberikan keuntungan jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan.
Penguatan pariwisata berbasis masyarakat juga membuka peluang bagi generasi muda untuk terlibat. Melalui pendidikan pariwisata yang tepat, mereka dapat belajar untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sambil menghasilkan pendapatan.
Semakin banyaknya kegiatan promosi seperti Jambore Pokdarwis akan meningkatkan minat wisatawan. Hal ini diharapkan membawa lebih banyak kunjungan kepada destinasi yang memiliki potensi alam dan budaya yang kaya.
Menjalin Kerjasama untuk Masa Depan Pariwisata Balikpapan
Keberhasilan Jambore Pokdarwis 2025 akan sangat bergantung pada dukungan dari semua pihak. Mulai dari pemerintah, pelaku wisata, hingga masyarakat setempat. Kerjasama yang kuat akan memastikan pelaksanaan program-program yang efektif dan berkelanjutan.
Melalui sinergi ini, diharapkan tercipta inovasi baru dalam bidang ekowisata. Masyarakat diharapkan untuk aktif memperkenalkan produk lokal dan budaya sehingga pariwisata menjadi identitas kota Balikpapan.
Dengan semangat yang sama, semua stakeholder dapat bekerja bersama untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam pengembangan pariwisata. Ketahanan pariwisata yang dibangun di atas kolaborasi akan lebih mampu bertahan dalam berbagai situasi.