www.cahayaberita.id – Polres Belu, Polda Nusa Tenggara Timur, mengeluarkan peringatan kepada warga di Kabupaten Belu untuk tidak berburu hewan liar hingga memasuki wilayah Timor Leste. Peringatan ini muncul setelah dilaporkannya kematian seorang warga yang diduga tertembak saat berburu di luar negeri.
Pihak kepolisian khawatir tindakan berburu di daerah tersebut dapat meningkatkan risiko keamanan dan hukum bagi para pelaku. Untuk itu, mereka mendorong masyarakat agar lebih waspada dan tidak melakukan aktivitas berpotensi membahayakan.
Pernyataan ini diungkapkan oleh Kapolres Belu, AKBP I Gede Eka Putra Astawa, dalam sebuah konferensi pers yang digelar setelah kejadian tragis tersebut. Ia juga menekankan pentingnya menjaga ketertiban dan tidak melakukan aksi balasan sebagai respons dari insiden penembakan terhadap warga.
Penjelasan Lengkap Tentang Insiden Penembakan di Timor Leste
Kejadian tersebut bermula pada Minggu, 7 Agustus lalu, saat seorang WNI berinisial ATB (33) bersama rekan-rekannya melakukan aktivitas berburu hingga memasuki wilayah Timor Leste. Sekitar pukul 23.00 Wita, terdengar suara tembakan sebanyak enam kali, disertai teriakan yang menggunakan bahasa lokal.
Berdasarkan informasi yang didapat, rekan-rekan korban sempat melarikan diri setelah mendengar suara tembakan tersebut. Namun, ATB tidak kembali, dan keesokan harinya, ia ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Polres Belu mengonfirmasi bahwa mereka sedang menangani kasus ini dengan serius dan menjalin komunikasi dengan pihak otoritas perbatasan. Mereka berkomitmen untuk memberi dukungan kepada keluarga korban dalam melewati masa sulit ini.
Pentingnya Kesadaran dan Kewaspadaan di Wilayah Perbatasan
Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Henry Novika Chandra, memastikan bahwa langkah-langkah pencegahan telah diambil. Anggota kepolisian bekerja sama dengan Polsek Tasifeto Timur untuk mencegah warga melakukan penyeberangan ilegal ke wilayah Timor Leste.
Koordinasi juga dilakukan dengan Satgas Pamtas Yonif 741/GN, serta upaya penggalangan tokoh masyarakat di daerah tersebut. Hal ini dilakukan untuk menjaga situasi tetap kondusif dan mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang.
Kasus penembakan ini hendaknya dijadikan pelajaran bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga kewaspadaan di daerah yang berbatasan dengan negara lain. Kejadian seperti ini menunjukkan risiko yang mengintai ketika seseorang melakukan aktivitas melanggar hukum.
Respons Komunitas dan Harapan untuk Masa Depan
Pihak kepolisian mengajak komunitas setempat untuk tidak terprovokasi dan tetap tenang setelah insiden ini. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya berburu hewan liar di area yang berpotensi konflik.
Di sisi lain, keluarga korban tidak hanya berhak atas keadilan, tetapi juga dukungan dari masyarakat umum. Kami berharap kerjasama antara polisi dan warga akan terus terjalin untuk mencegah terulangnya tragedi serupa.
Langkah kemandirian dan pencegahan ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman di daerah perbatasan. Masyarakat diharapkan untuk mendengarkan peringatan yang telah diberikan oleh pihak berwenang demi keselamatan bersama.